tips bercinta di zona gempa

Ada yang mengusik dalam pikiran, ada pertanyaan yang mengusik tentang melepas hajat biologis bagi mereka yang berada didaerah zona bencana, khususnya gempa, bagaimanakah proses itu dapat berjalan sebagaimana mestinya seperti didaerah yang aman?
Terbersit ketakutan, ketidaktenangan atau ketidaknyamanan dalam melepaskan hajat biologis terhadap pasanganya. Alasan logis adalah ketika gempa terjadi dengan tingkat kekuatan seberapapun besarnya tentu akan memberikan efek terhadap pelaku yang sedang bercinta.
Apakah yang harus dilakukan? Tentu sebuah pertimbangan keamanan dan keselamatan yang menjadi pilihan utamanya, namun tentunya akan berdampak psikologis bagi pasangan tersebut seandainya dalam keadaan tergesa demi keselamatan nyawa, maka tidak tertutup kemungkinan akan berlari keluar rumah tanpa selembar kain.
Sebuah pengandaian yang tergolong tidak logis, dan tidak mungkin! itu adalah jawaban yang tidak pernah atau tidak mengalami gempa. Tetapi bagi mereka yang traumatik, seperti gemba Yogyakarta, Padang dan sebagainya, mungkin itu masalah, mungkin juga tidak.
Wilayah yang menjadi zona gempa dengan intensitas guncangan yang sering tentu memberikan masalah tersendiri. Seandainya saja masalah hubungan biologis ini, yang menurut budaya di Indonesia tidak dianggap tabu, tentunya banyak pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat. Karena faktor budaya ini, mungkin seolah-olah bukan menjadi masalah.
Apakah benar begitu? Tentunya jawaban ini perlu penelitian yang terinci. Lepas dari unsur yang perlu diteliti lebih lanjut atau tidak, untuk menghindari gosip seandainya benar-benar terjadi sebuah atau beberapa pasangan sedang melepas hajat biologis dan terjadi gempa dengan guncangan yang keras, maka ada beberapa trik untuk menghindari malu, dan kematian konyol karena hanya berusaha menutup aurat untuk menghindari malu.
Trik ini mungkin mengurangi kenyamanan saat hubungan biologis, tetapi sedikitnya mengurangi resiko seandainya harus keluar rumah menghindari runtuhanya bangunan karena gempa mengguncang suatu daerah yang menjadi tempat tinggal pasangan suami isteri.
1. Menyegerakan berpakaian setelah menyelesaikan hubungan biologis dengan pasangan.
2. Tetap mengenakan pakaian sewajarnya pada saat sedang bercinta, mungkin bagi wanita masih mengenakan rok terusan.
3. Mengurangi lama waktu pemanasan atau perangsangan dari kebiasaan normal, tetapi tetap berusaha untuk membuat pasangan terangsang dan siap untuk bercinta.
4. Berdoalah sebelum bercinta, minimal tidak terjadi gempa sampai hajat bercinta dapat diselesaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2009 hubungansuami-istri | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan